Sabtu, 24 November 2007

Salah lagi......

Penyesalan memang tidak ada gunanya. kesalahan yang telah kita lakukan memang tidak mudah untuk diperbaiki. meskipun itu hanya kesalahan kecil. selalu saja ada penyesalan di akhir (karena penyesalan memang muncul di akhir jika di awal bukan penyesalan namanya.) dan itu yang membuat kita selalu kecewa pada diri kita sendiri kenapa kita harus berbuat kesalahan. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu menyesal jika bersalah. Tetapi yang membedakan tiap manusia adalah bagaimana proses pembelajaran dia ketika menyesal. Apakah dia akan mengulangi lagi kesalahan itu?... atau tidak mengulanginya lagi.
Memang susah untuk mengendalikan keinginan kita ketika rasa penasaran yang besar timbul. Kita selalu berusaha bagaimana agar memuaskan rasa penasaran itu. Berbagai macam cara akan ditempuh untuk memenuhinya. Hal ini akan sangat berguna bahkan memajukan ilmu pengetahuan jika rasa penasaran itu ada pada diri seorang yang pintar, jenius, tekun dan tentunya baik hati. lahirnya penemu besar seperti Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton lahir berkat rasa penasaran ini. Tapi bagaimana jika hanya orang biasa yang mangalaminya. apalagi hanya orang iseng yang ingin tahu "sesuatu" dari orang lain, yang diliputi rasa penasaran itu. hasilnya adalah hanya menjadi "intruder" (baca :penyusup) bagi privasi orang lain.
Berawal hanya dari kesalahan kecil yang dianggap remeh tetapi mempunyai efek negatif bagi orang lain. Hal ini yang semestinya dihilangkan dari diri setiap manusia. Mungkin saja jika hal itu bisa diwujudkan tidak perlu lagi ada hukum di dunia ini. Karena tingkah laku tiap manusia semakin hari akan semakin baik. apakah memang bisa ?.. jawabannya hanya satu "tidak mungkin".

Sabtu, 10 November 2007

Keinginan Sumber Penderitaan


apa yang akan kita rasakan ketika keinginan yang paling kita inginkan bisa terwujud?.. tentunya perasaan senang luar biasa yang sangat amat. kemanapun kita pergi ketika perasaan kita sedang bahagia pasti ingin selalu tersenyum.melakukan apapun pasti akan lebih ringan tanpa ada halangan rasa malas atau apapun itu, karena apa???...karena hati kita sedang bahagia.itu semua terjadi ketika keinginan kita terwujud. nah sekarang yang jadi pertanyaan bagaimana bila tidak terwujud??,,tentunya kebalikan dari itu semua. ingin rasanya menghancurkan apa saja yang ada di depan kita. karena kita amat kecewa kenapa sampai tidak bisa terwujud. padahal sebelumnya mungkin sudah kita bayangkan bagaimana indahnya atau senangnya atau leganya atau apapun itu yang kita impikan.dan sekarang kita tidak mau menerima kenyataan bahwa semua yang kita harapkan tersebut tidak bisa terwujud.itu yang menjadi penyebab munculnya rasa kecewa.rasa tidak mau menerima kenyataan yang ada.rasa menyesal yang sangat dalam. dan tentunya akan berakibat buruk bagi diri kita.
apakah kita bisa merasa kecewa bila kita tidak "mengharap"? apakah kita akan merasa sakit hati atau apapun itu bila memang dari awal kita memang tidak memimpikan itu?? jawabannya adalah tidak. mungkin rasa gembira yang timbul juga tidak sebesar dengan jika ada harapan kita dari awal.tapi itu bukan yang terpenting.yang terpenting adalah kita tidak akan kecewa, kita tidak akan marah, menyesal, menangis, menghujat atau apapun itu.
mengingat sebuah kalimat dari seorang bijak yang mengatakan "keinginan adalah sumber penderitaan" memang benar adanya. semua yang tertulis di atas adalah bukti nyata dari kalimat ini. kenapa harus ada rasa kecewa? kenapa harus ada rasa menyesal? itu diawali dari keinginan kita sendiri. keinginan kita yang terlalu besar membuat diri kita lupa bagaimana jika keinginan tersebut tidak terpenuhi. sehingga ketika memang benar terjadi, kita tidak siap dengan keadaan itu dan sebagai seorang manusia biasa pasti akan mencari sebuah pelampiasan terhadap ketidaksiapan itu. entah itu menangis, marah, merenung atau bahkan yang terburuk bisa sampai bunuh diri. sangat tidak mengenakkan sekali mendengar kata "bunuh diri" dan semoga itu tidak sampai terjadi.
seorang manusia yang sukses adalah manusia yang bisa mengendalikan keinginannya sendiri. bukan dia yang dikendalikan oleh keinginannya. jika seperti itu tinggal tunggu waktu saja bahwa dia akan segera jatuh dan pasti akan sakit sekali. tapi apa semudah itu menjadi manusia yang sukses. tekad saja tidak cukup. dibutuhkan motivasi dan keinginan yang cukup kuat untuk melakukannya. tidak semua orang bisa melakukannya.
semoga tulisan ini bisa sedikit memberi kontribusi kepada kita tentang arti penting mengendalikan sebuah keinginan.sebagai manusia biasa yang juga masih belum bisa melakukannya saya juga masih berharap akan timbulnya suatu motivasi yang cukup kuat untuk melakukan itu semua.