Senin, 15 November 2010

Kenangan..

Otak kita adalah anugerah terbesar yang kita miliki. Tuhan menciptakan manusia dengan milyaran bahkan triliunan syaraf yang terkumpul dalam kepala kita, yang menjadikan kita sebagai makhluk yang lebih sempurna dari makhluk yang lain. Karena otak, kita dapat merasakan sedih dan senang, membedakan mana yang baik dan yang buruk, serta menyimpan pengetahuan dan pengalaman kita yang paling berharga.

Kemampuan otak kita untuk menyimpan memori ini sangat tergantung juga pada kesan yang dibuat oleh suatu kejadian terhadap diri kita. Semakin besar pengaruh sesuatu tsb terhadap kita, akan semakin lama otak kita menyimpannya. Baik itu berupa efek yang membuat kita bahagia atau sampai membuat kita trauma. Hal ini pasti akan tersimpan dengan baik dalam otak kita. Hal itu disebut dengan Kenangan.

Setiap manusia pasti memiliki kenangan dalam hidupnya. Baik itu kenangan yang indah ataupun buruk. Kebanyakan orang akan menyimpan kenangan yg indah dalam hidupnya daripada kenangan yang buruk. Tentu saja karena kenangan buruk akan membuat diri kita menjadi sedih ketika teringat, atau takut dan trauma. Dan sebaliknya kenangan yang indah akan membuat kita teringat kebahagiaan yang telah kita lalui itu dan ingin rasanya bisa mengulang kebahagiaan itu jika mungkin. Kenangan ketika kita berada dengan orang yang kita cintai dan merasa bahagia. Meskipun telah lewat masa-masa indah itu, tapi kadang bisa membuat kita tersenyum sejenak untuk mengingatnya.

Seseorang bisa saja hanya memiliki umur yang terbatas, tapi kenangan yang dimiliki orang tersebut bisa ada terus hingga beberapa generasi dan abad, itu semua tergantung pada kenangan yang kita tinggalkan. Tidak mudah untuk memberikan kenangan baik thd diri kita kepada orang lain. Diperlukan suatu kerja keras dan keikhlasan untuk bisa mewujudkannya. Ketika kita bisa berbuat sesuatu untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun, dan kita melakukan hal tsb karena memang ingin melihat orang lain bahagia. Hal ini lah yang akan membuat orang lain mengenang kita. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang besar yang kita kenang hingga saat ini. Nabi Muhammdad SAW merupakan manusia paling sukses yang bisa meninggalkan kenangan tsb. Tuhan sebagai pencipta manusia mengetahui dengan pasti bagaimana cara untuk membimbing manusia untuk jadi lebih baik. Dengan menciptakan manusia yang bisa meninggalkan kenangan yang bisa diingat oleh setiap manusia. Kenangan akan kebesaran hatinya dalam menyebarkan agama, kegigihan dan keikhlasan, keberanian dan kesabaran serta kebijaksanaan. Semua nilai yang dibutuhkan untuk menuju kebaikan ada pada beliau. Karena itu kenangan akan sosok nya diingat hingga sekarang.

Di Negara kita mungkin kita akan tahu beberapa nama besar seperti Soekarno sebagai Proklamator yang berperan besar dalam kemerdekaan bangsa kita. Namanya selalu diingat banyak orang karena beliau telah berbuat sesuatu yang begitu bernilai bagi setiap orang. Berjuang untuk kemerdekaan yang menawarkan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang di Negara Indonesia. Kehidupan yang tidak lagi dijajah dan memberi kesempatan bangsa kita untuk menjadi lebih maju seperti sekarang. Karena kenangan itu lah meski beliau sudah tiada tetapi orang masih bisa mengetahui perjuangannya.

Karena itulah dengan keterbatasan yg tuhan berikan, diri ini hanya berharap untuk bisa memberikan kenangan yang baik kepada orang lain. Alangkah bahagianya ketika diri ini sudah tiada namun orang masih mengetahui kenangan yang kita tinggalkan. Dan tentunya tidak berharap untuk meninggalkan kenangan yang buruk. Semoga di sisa umur ini bisa memberikan yang terbaik sehingga memberikan kenangan yang baik bagi orang lain.

Senin, 29 Maret 2010

semoga jalannya lurus.

Dalam hidup ini setiap manusia selalu berharap bisa hidup di jalan yang lurus (sesuai kaidah tuhan). Agar ketika waktunya kita nanti sudah menghadap kepada Yang Maha Kuasa kita tidak takut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang sudah kita jalani dalam hidup kita. Sering kali hati ini bertanya, pada jaman yang sudah modern seperti sekarang ini, jalan yang lurus seperti apakah yang benar-benar lurus. Di satu sisi, saya sebagai manusia tidak memungkiri bahwa sangat besar sekali godaan untuk bisa hidup pada jalan yg lurus seperti yg kita ketahui. Dengan lingkungan yang ada sekarang sangat susah untuk menjadi orang "lurus". Ketika kebutuhan perut harus dipenuhi, pikiran-pikiran untuk ada dalam jalan yang lurus sering kali jadi angin lalu. Kesempatan untuk bisa mengambil hak yg bukan milik kita menjadi godaan yg paling nyata saat ini. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan memang ternyata sulit untuk menolaknya. Apakah ini yg menjadi keistimewaan manusia untuk menjadi makhluk yg paling sempurna?. Manusia mempunyai kemampuan untuk menuruti segala instinct nya (nafsu) tanpa memperdulikan segala kaidah tuhan yg nantinya menjadikannya lebih buruk dari iblis. Sebaliknya juga bisa menahan segala nafsunya untuk bisa hidup sesuai kaidah tuhan dan menjadikannya lebih baik dari malaikat (karena malaikat memang diciptakan taat, sedangkan manusia harus melalui proses yg berat untuk menjadi taat). Tapi diluar itu semua hanya tuhan yang lebih mengetahui.
Apakah jalan yg kita tempuh saat ini adalah jalan yg lurus?kita tentunya semua berharap demikian. Tapi kita tidak tahu pasti. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk bisa ikhlas dalam menjalani hidup ini (meski nikmat dan cobaan yg diterima tiap manusia berbeda-beda). Berusaha semampu kita untuk membahagiakan orang di sekitar kita (bukan diri kita), insya allah kebahagiaan untuk kita akan datang dengan sendirinya. Mungkin ini adalah salah satu jalan hidup yg lurus. Tapi semua kita kembalikan pada Yang Maha Kuasa. Karena kita hanya Makhluk ciptaan-Nya. Tuhan lah yg mentukan hasil dari perjuangan hidup kita ini.
semoga tulisan ini sedikit bisa berguna.

Jumat, 16 Oktober 2009

Manusia Hidup Untuk Belajar

setelah sekian lama tidak mengunjungi blog ini, akhirnya kembali teringat akan tempat mencurahkan hati yg sudah lama terlupakan. disinilah tempatnya....
kenapa harus keluar judul ini di pikiran. karena teringat akan pesan "belajar lah sampai ke negeri cina". menurut saya ini adalah sesuatu yg benar. karena manusia mulai dilahirkan sudah mulai belajar entah disadari atau tidak. seorang bayi yg baru lahir sudah mulai belajar untuk mengenali lingkungannya. Mengenali yang mana Ayah dan Ibu nya. Lebih besar lagi dia belajar untuk bicara, merangkak, berjalan dan akhirnya bisa berlari. Mungkin secara harfiah kita belajar lewat sekolah. Melalui pendidikan formal. tapi diluar itu masih banyak hal yang membuat kita belajar. disaat kita mendapat kesuksesan kita juga belajar. belajar agar bisa mensyukuri apa yang telah kita raih dan akan membuat kita menjadi lebih rendah hati. disaat kita gagal kita juga belajar. belajar agar kita bisa bangkit lagi dan berusaha lebih keras lagi agar dapat tercapai yang kita inginkan. baik yang kaya dan yang miskin mestinya bisa belajar. yang kaya belajar untuk berbagi kepada sesama agar merasakan bagaimana susahnya mendapatkan sesuatu. bukan berarti menghambur-hamburkan kekayaannya tiada arti karena merupakan warisan dari orang yg sudah belajar dalam mendapatkan sesuatu. si miskin juga harus belajar. dia harus belajar untuk berusaha keras meski hidupnya susah. bukan berarti hanya meminta-minta dan mengandalkan belas kasihan dari orang untuk hidup.

dari urutan fase hidup kita dari kecil, remaja, menikah, punya anak dan tua semuanya memerlukan pembelajaran. pada saat kita menikah kita belajar untuk membina rumah tangga yang baik dan harmonis. untuk laki-laki harus belajar menjadi suami yang baik dan perempuan belajar menjadi istri yang baik. ketika mempunyai anak maka belajarlah menjadi orang tua yang baik bagi anaknya. agar anaknya bisa menjadi anak yg baik. anak yang bisa mulai belajar seperti orang tuanya dulu. ketika tua pun kita mesti harus belajar. belajar bagaimana agar kita nanti jika saatnya harus meninggalkan dunia ini, sudah punya bekal yg cukup (meski hal ini mestinya juga harus dipelajari mulai kita akil baligh). sudah menjalani hidup yang berarti. dan akan sangat mulia sekali jika nama kita masih dikenang orang mesti kita tiada (dikenang dalam kebaikan). untuk itu jangan pernah ada kata selesai untuk terus belajar. agar kita hidup menjadi manusia yang berarti.

Selasa, 22 Januari 2008

belajar dari alam...

ketika teringat akan pesan dari tokoh besar sepanjang zaman Nabi Muhammad SAW.
"hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini".
apa yang dapat kita ambil dari sini? inti dari pesan itu adalah pembelajaran. apa yang kita lakukan kemarin menjadi pelajaran bagi kita untuk melakukan sesuatu hari ini sehingga bisa menjadi lebih baik. begitu pula dengan besok harus belajar dari apa yang kita lakukan hari ini.

Alam yang menjadi tempat kita tinggal juga merupakan anugerah yang tak terhingga yang diberikan tuhan kepada kita. banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dari alam. jika melihat jauh kebelakang dalam sejarah pengetahuan, Isaac Newton tokoh besar penemu gaya gravitasi sebenarnya hanya terinspirasi dari sebuah apel yang jatuh. dari hal sederhana yang terjadi di alam sebenarnya menyimpan sebuah ilmu pengetahuan yang sangat banyak. itu sudah dibuktikan oleh Isaac Newton sendiri melalui teorinya (hukum gravitasi) dan sangat berpengaruh besar terhadap ilmu pengetahuan manusia hingga saat ini.
dari sinilah kita bisa belajar. dari hal di sekitar kita. dari Alam tempat kita hidup. banyak hal yang belum kita ketahui dan mungkin tidak akan pernah kita ketahui.
seperti kutipan dalam sebuah lagu karya iwan fals yang berjudul "kupu-kupu hitam putih"

...."berguru pada kenyataan"
"pada makhluk tuhan yang katanya tak berakal"...

dari hewan yang katanya tidak memiliki akal dan lebih rendah dari manusia kita juga bisa memetik beberapa hal untuk kita belajar.
"seekor merpati yang selalu setia pada pasangannya".
"seekor kanguru yang selalu mencintai anaknya dengan menggendong dalam kantung perutnya".
"seekor ikan salmon yang berenang bermil-mil jauhnya hanya untuk bertelur demi melestarikan keturunannya".
"seekor lebah yang selalu bekerja mencari madu hingga akhir hayatnya untuk sang ratu".
dan banyak lagi yang lain yang mungkin bisa kita petik pelajaran dari alam ini.itu hanya setitik contoh dari lautan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh alam.dan sekali lagi kita sebagai manusia harus bersyukur. kita harus berpikir seribu kali atau mungkin berjuta-juta kali atau mungkin seribu juta kali untuk membiarkan alam yang kita tinggali ini rusak oleh tangan kita sendiri. masih banyak sekali "misteri" di alam kita yang belum kita ketahui. untuk itu kita harus berusaha memulai dari diri kita sendiri agar alam yang kita tinggali ini tidak rusak oleh tangan kita sendiri.

Senin, 07 Januari 2008

Rasa Iba....

kita patut bersyukur sebagai manusia yang merupakan makhluk yang dibekali dengan akal, pikiran, rasa dan karsa. kenapa? dahulu (menurut cerita) iblis diperintahkan untuk menyembah manusia (konon) tetapi tidak mau karena merasa diciptakan dari bahan yang lebih mulia. manusia bisa menjadi lebih mulia dari malaikat ataupun malah sebaliknya, lebih rendah dari iblis. itu yang menjadi nilai lebih tersendiri dari manusia. iblis atau setan tidak akan pernah jadi baik karena mereka diciptakan untuk manjadi buruk. malaikat tidak akan pernah ingkar karena diciptakan untuk tidak ingkar.tapi manusia?...

sedikit jauh dari hal diatas ketika melihat seorang anak yang meminta di persimpangan jalan. membayangkan ketika kita berada pada posisinya mungkin akan sangat sedih sekali. betapa beruntungnya kita bisa diberikan kenyamanan, kemudahan, kebahagiaan hingga sekarang daripada mereka yang berjuang untuk meminta sekedar uang untuk makan, di tengah persimpangan jalan dalam keadaan haus dan lapar. Siapa yang sebenarnya salah? hingga keadaan mereka menjadi seperti itu. Apa salah orang tua mereka? karena malas bekerja hingga anak mereka berusaha untuk mencari makan sendiri. Atau salah Pemerintah? (dalam UU disebutkan anak jalanan dipelihara oleh negara) tapi apa buktinya....tetap saja ada anak-anak yang "kurang beruntung" itu.
memang semua manusia memiliki Rasa Iba dalam diri mereka masing-masing. tapi tidak semua manusia bisa memuaskan rasa Iba tersebut. atau mungkin ada yang berusaha untuk menekannya hingga tidak ada yang tersisa (semoga tidak terjadi dalam diri kita).
ingin rasanya membantu meringankan beban mereka. tapi apa daya jika diri hanya seorang yang menggantungkan hidup kepada orang lain (baca : orang tua) bisa membantu orang yang bisa "bertahan" hidup sendiri, meski berat bebannya.
ada kalanya ketika "melihat" ke bawah, kita bisa bersyukur atas apa yang kita dapat. tapi ada kalanya juga ketika kita "melihat" ke atas kita selalu menyesal dengan diri kita. memang manusiawi sifat tersebut.alangkah baiknya jika kita selalu melihat kebawah agar kita selalu bersyukur.
semoga kita menjadi manusia yang selalu bersyukur karena itu yang akan menjadikan kita seorang manusia yang rendah hati.

Sabtu, 29 Desember 2007

UNTUK APA...??

suatu hari tersadar ketika melihat sebuah awan yang sangat hitam pekat di atas di hiasi dengan kilatan petir yang menggelegar. terbayang sekali kekuatan yang amat dashyat yang timbul dari petir itu. jika di kembalikan lagi dari mana awan itu berasal? hanya sebuah gas yang berkumpul jadi satu menjadi suatu yang "besar" dan memiliki kekuatan yang "besar" pula. dari situ lalu timbul pikiran bahwa kita sebagai manusia jadi terlihat kecil dibandingkan alam semesta. tidak ada setitik air di lautan. kadang hati bertanya kenapa tuhan menciptakan kita manusia?...
bukankah bumi menjadi tambah "rusak" dengan adanya manusia? kenapa harus ada "penyelamat" dan "penghancur" dalam peran kehidupan manusia. apa semua itu memang dibuat seimbang??..
dari kita lahir kita hidup menjadi anak-anak, bermain, dan belajar. kemudian kita menjadi remaja, disini merupakan proses dalam hal meraih kedewasaan. setelah itu kita menikah, bekerja, punya anak dan mati. apakah hidup cuma sesederhana itu.
seperti sunan Kalijaga bilang dalam lagunya "Lir-Ilir" :
"..
cah angon cah angon
penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekno
...
"
dalam bahasa indonesia : panjatkan pohon blimbing itu meskipun licin
jadi intinya adalah proses ketika mengambil buah blimbing itu. tetap pantang menyerah meskipun pohonnya licin.
lagu ini adalah sebuah karya dari orang besar di Jawa. seorang sunan yang terkenal karena kepintarannya dan kearifannya.

hidup adalah sebuah proses yang harus dijalani setiap manusia. dari perjalanan proses ini nantinya yang akan membedakan kehidupan setiap manusia.
untuk apa manusia harus diciptakan?....
kenapa harus ada yang jahat dan yang baik?...
kenapa harus ada laki-laki dan perempuan?...
hanya TUHAN yang tahu.

kita sebagai manusia hanya bisa melakukan yang terbaik. jawabannya akan kita dapatkan ketika kita telah melalui semua proses yang akan kita hadapi.

Sabtu, 24 November 2007

Salah lagi......

Penyesalan memang tidak ada gunanya. kesalahan yang telah kita lakukan memang tidak mudah untuk diperbaiki. meskipun itu hanya kesalahan kecil. selalu saja ada penyesalan di akhir (karena penyesalan memang muncul di akhir jika di awal bukan penyesalan namanya.) dan itu yang membuat kita selalu kecewa pada diri kita sendiri kenapa kita harus berbuat kesalahan. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu menyesal jika bersalah. Tetapi yang membedakan tiap manusia adalah bagaimana proses pembelajaran dia ketika menyesal. Apakah dia akan mengulangi lagi kesalahan itu?... atau tidak mengulanginya lagi.
Memang susah untuk mengendalikan keinginan kita ketika rasa penasaran yang besar timbul. Kita selalu berusaha bagaimana agar memuaskan rasa penasaran itu. Berbagai macam cara akan ditempuh untuk memenuhinya. Hal ini akan sangat berguna bahkan memajukan ilmu pengetahuan jika rasa penasaran itu ada pada diri seorang yang pintar, jenius, tekun dan tentunya baik hati. lahirnya penemu besar seperti Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton lahir berkat rasa penasaran ini. Tapi bagaimana jika hanya orang biasa yang mangalaminya. apalagi hanya orang iseng yang ingin tahu "sesuatu" dari orang lain, yang diliputi rasa penasaran itu. hasilnya adalah hanya menjadi "intruder" (baca :penyusup) bagi privasi orang lain.
Berawal hanya dari kesalahan kecil yang dianggap remeh tetapi mempunyai efek negatif bagi orang lain. Hal ini yang semestinya dihilangkan dari diri setiap manusia. Mungkin saja jika hal itu bisa diwujudkan tidak perlu lagi ada hukum di dunia ini. Karena tingkah laku tiap manusia semakin hari akan semakin baik. apakah memang bisa ?.. jawabannya hanya satu "tidak mungkin".