Selasa, 22 Januari 2008

belajar dari alam...

ketika teringat akan pesan dari tokoh besar sepanjang zaman Nabi Muhammad SAW.
"hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini".
apa yang dapat kita ambil dari sini? inti dari pesan itu adalah pembelajaran. apa yang kita lakukan kemarin menjadi pelajaran bagi kita untuk melakukan sesuatu hari ini sehingga bisa menjadi lebih baik. begitu pula dengan besok harus belajar dari apa yang kita lakukan hari ini.

Alam yang menjadi tempat kita tinggal juga merupakan anugerah yang tak terhingga yang diberikan tuhan kepada kita. banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dari alam. jika melihat jauh kebelakang dalam sejarah pengetahuan, Isaac Newton tokoh besar penemu gaya gravitasi sebenarnya hanya terinspirasi dari sebuah apel yang jatuh. dari hal sederhana yang terjadi di alam sebenarnya menyimpan sebuah ilmu pengetahuan yang sangat banyak. itu sudah dibuktikan oleh Isaac Newton sendiri melalui teorinya (hukum gravitasi) dan sangat berpengaruh besar terhadap ilmu pengetahuan manusia hingga saat ini.
dari sinilah kita bisa belajar. dari hal di sekitar kita. dari Alam tempat kita hidup. banyak hal yang belum kita ketahui dan mungkin tidak akan pernah kita ketahui.
seperti kutipan dalam sebuah lagu karya iwan fals yang berjudul "kupu-kupu hitam putih"

...."berguru pada kenyataan"
"pada makhluk tuhan yang katanya tak berakal"...

dari hewan yang katanya tidak memiliki akal dan lebih rendah dari manusia kita juga bisa memetik beberapa hal untuk kita belajar.
"seekor merpati yang selalu setia pada pasangannya".
"seekor kanguru yang selalu mencintai anaknya dengan menggendong dalam kantung perutnya".
"seekor ikan salmon yang berenang bermil-mil jauhnya hanya untuk bertelur demi melestarikan keturunannya".
"seekor lebah yang selalu bekerja mencari madu hingga akhir hayatnya untuk sang ratu".
dan banyak lagi yang lain yang mungkin bisa kita petik pelajaran dari alam ini.itu hanya setitik contoh dari lautan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh alam.dan sekali lagi kita sebagai manusia harus bersyukur. kita harus berpikir seribu kali atau mungkin berjuta-juta kali atau mungkin seribu juta kali untuk membiarkan alam yang kita tinggali ini rusak oleh tangan kita sendiri. masih banyak sekali "misteri" di alam kita yang belum kita ketahui. untuk itu kita harus berusaha memulai dari diri kita sendiri agar alam yang kita tinggali ini tidak rusak oleh tangan kita sendiri.

Senin, 07 Januari 2008

Rasa Iba....

kita patut bersyukur sebagai manusia yang merupakan makhluk yang dibekali dengan akal, pikiran, rasa dan karsa. kenapa? dahulu (menurut cerita) iblis diperintahkan untuk menyembah manusia (konon) tetapi tidak mau karena merasa diciptakan dari bahan yang lebih mulia. manusia bisa menjadi lebih mulia dari malaikat ataupun malah sebaliknya, lebih rendah dari iblis. itu yang menjadi nilai lebih tersendiri dari manusia. iblis atau setan tidak akan pernah jadi baik karena mereka diciptakan untuk manjadi buruk. malaikat tidak akan pernah ingkar karena diciptakan untuk tidak ingkar.tapi manusia?...

sedikit jauh dari hal diatas ketika melihat seorang anak yang meminta di persimpangan jalan. membayangkan ketika kita berada pada posisinya mungkin akan sangat sedih sekali. betapa beruntungnya kita bisa diberikan kenyamanan, kemudahan, kebahagiaan hingga sekarang daripada mereka yang berjuang untuk meminta sekedar uang untuk makan, di tengah persimpangan jalan dalam keadaan haus dan lapar. Siapa yang sebenarnya salah? hingga keadaan mereka menjadi seperti itu. Apa salah orang tua mereka? karena malas bekerja hingga anak mereka berusaha untuk mencari makan sendiri. Atau salah Pemerintah? (dalam UU disebutkan anak jalanan dipelihara oleh negara) tapi apa buktinya....tetap saja ada anak-anak yang "kurang beruntung" itu.
memang semua manusia memiliki Rasa Iba dalam diri mereka masing-masing. tapi tidak semua manusia bisa memuaskan rasa Iba tersebut. atau mungkin ada yang berusaha untuk menekannya hingga tidak ada yang tersisa (semoga tidak terjadi dalam diri kita).
ingin rasanya membantu meringankan beban mereka. tapi apa daya jika diri hanya seorang yang menggantungkan hidup kepada orang lain (baca : orang tua) bisa membantu orang yang bisa "bertahan" hidup sendiri, meski berat bebannya.
ada kalanya ketika "melihat" ke bawah, kita bisa bersyukur atas apa yang kita dapat. tapi ada kalanya juga ketika kita "melihat" ke atas kita selalu menyesal dengan diri kita. memang manusiawi sifat tersebut.alangkah baiknya jika kita selalu melihat kebawah agar kita selalu bersyukur.
semoga kita menjadi manusia yang selalu bersyukur karena itu yang akan menjadikan kita seorang manusia yang rendah hati.